Alfa & Nitya

Udah sebulan ini kerjaan aku mantengin laptop terus tiap hari. Selain karena deadline kerjaan edit foto, juga tugas-tugas kuliah yang menanti buat dikerjain tiap hari. Nggak sengaja aku nostalgia ngeliatin foto-foto siraman, midodareni, dan nikahan aku. Ada yang bikin terharu ngeliatnya, tapi banyak juga yang lucu-lucu. Hihihi.

Fotonya diambil sama kak Angela Elgiva, senior aku dari klub fotografi kampus. Dia jago banget deh foto-fotonya. Jago ngarahin gaya, ramah, dan pinter ambil angle foto yang bagus :)



Sempet pengen nangis juga sih ngeliat foto ini, soalnya emang pas sungkeman itu bikin terharu banget (hiks) :'(

Foto ini pas mamaku jualan dawet (ceritanya). Papaku yang megang payung, terus papaku juga yang promosiin jualannya mamaku hehe.




Itu foto-foto fun nya, kalo yang di bawah ini, yang aku suka banget. Mulai dari angle, komposisi, sama warnanya :)

Hai!
Mungkin sebagian dari temen-temen udah tahu apa itu "bokeh". Bokeh berasal dari Bahasa Jepang yang artinya "menjadi kabur", jadi secara teori bisa diartikan foto yang mempunyai karakteristik obyek tajam (fokus) dengan latar belakang yang sangat kabur (blur). Seperti foto preweddingku ini:


Nah, kali ini aku mau bikin foto di atas jadi seperti ini:


Caranya simpel banget kok, berikut step-step bikin foto tersebut jadi berefek bokeh. Tutorial ini bisa pake Adobe Photoshop versi apa aja kok :)

1. Buka file yang mau di-edit. Klik kanan pada foto, Open With..., klik Adobe Photoshop CS5.




2. Jangan lupa buka file yang berisi foto bokeh. Caranya bisa cari di google dengan keyword "bokeh". Aku pilih foto yang background nya hitam supaya gampang diedit.


3. Klik di tool box kiri window, pilih Move Tool yang ada gambar panah.


4. Drag (Klik, geser, sambil ditahan lama) gambar bokeh ke foto.


5. Pilih Screen di box kiri atas menu Layers.


6. Nanti fotonya jadi seperti ini:


7. Copy layer gambar bokeh sehingga jadi 2 gambar di atas fotonya.


8. Klik gambar penghapus atau Eraser Tool di tool box kiri, ubah opacitynya jadi 50 %.


9. Hapus pinggiran gambar bokehnya, jadi kesannya ga ada pinggiran gambarnya. Voila, jadi deh!


Hehehe, lumayan kan efek foto bokehnya? Kesannya jadi sedikit beda :D

Selamat mencoba, teman-teman!

Menurut adat Jawa, Malam Midodareni adalah malam menjelang akad nikah dan panggih. Midodareni berasal dari kata widodari yang berarti bidadari yaitu putri dari sorga yang sangat cantik dan sangat harum baunya. Masyarakat Jawa tradisional percaya bahwa pada malam tersebut, para bidadari dari kayangan akan turun ke bumi dan bertandang ke kediaman calon pengantin wanita, untuk menyempurnakan dan mempercantik pengantin wanita

Well, itu kan mitosnya. Tapi makna Malam Midodareni lebih dalam dari pada itu. Bisa terlihat dari prosesi yang akan dilaksanakan pada Malam Midodareni . Prosesi malam Midodareni antara lain adalah (sesuai urutan) :

Jonggolan / Nyantri

Jonggolan / Nyantri adalah datangnya calon pengantin pria ke tempat calon mertua. ‘Njonggol’ diartikan sebagai menampakkan diri. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa dirinya dalam keadaan sehat dan selamat, dan hatinya telah mantap untuk menikahi putri mereka.



Pada saat Malam Midodareni, calon pengantin pria melakukan jonggolan tidak didampingi oleh orang tua nya. Namun hanya di dampingi oleh wakil keluarga yang telah ditunjuk oleh orang tua pengantin pria. Pada saat Malam Midodareni calon pengantin pria memberikan calon pengantin wanita berupa bingkisan yang berisi semua kebutuhan sehari-hari calon pengantin wanita. Bingkisan ini yang biasa disebut Seserahan. Dan harus dalan jumlah ganjil.




Selama berada di rumah calon pengantin wanita, calon pengantin pria menunggu di beranda dan hanya disuguhi air putih oleh calon ibu mertua / ibu calon pengantin wanita.

Betha (Adik Alfa), Alfa, Gama (Adik Alfa)

Tantingan

Setelah calon pengantin pria datang menunjukkan kemantapan hatinya dan diterima niatnya oleh keluarga calon pengantin wanita saatnya calon pengantin wanita (sekali lagi) ditanya oleh kedua orang tuanya tentang kemantapan hatinya.

Kedua orangtua mendatangi calon pengantin wanita di dalam kamar, menanyakan kemantapan hatinya untuk berumah tangga. Maka calon pengantin wanita akan menyatakan ikhlas menyerahkan sepenuhnya kepada orangtua.



Pada malam midodareni calon pengantin wanita hanya diperbolehkan berada di dalam kamar pengantin. Dan yang dapat melihat hanya saudara dan tamu yang wanita saja. Para Gadis dan Ibu-ibu (Tilik Pitik).

Sebelum Tilik Pitik, juga ada acara perkenalan dari keluarga calon mempelai pria. Satu-satu dipanggil dan diperkenalkan.

 

Kemudian setelah acara perkenalan selesai, barulah para tamu wanita dan gadis ke lantai dua (kamar calon mempelai wanita) untuk Tilik Pitik.









Pembacaan dan Penyerahan Catur Wedha

Catur Wedha adalah wejangan yang disampaikan oleh calon bapak mertua / bapak calon pengantin wanita kepada calon pengantin pria. Catur Wedha ini berisi empat pedoman hidup. Diharapkan Catur Wedha ini menjadi bekal untuk calon pengantin dalam mengarungi hidup berumah tangga nanti.

Wilujengan Majemukan

Wilujengan Majemukan adalah silaturahmi antara keluarga calon pengantin pria dan wanita yang bermakna kerelaan kedua pihak untuk saling berbesanan. Selanjutnya ibu calon pengantin wanita menyerahkan angsul-angsul atau oleh-oleh berupa makanan untuk dibawa pulang, orang tua calon pengantin wanita memberikan kepada calon pengantin pria :

Kancing gelung : seperangkat pakaian untuk dikenakan pada upacara panggih


dan sebuah pusaka berbentuk dhuwung atau keris, yang bermakna untuk melindungi keluarganya kelak.

Sumber: http://lovejournal.widjanarti.com/2008/07/03/susunan-acara-malam-midodareni/ & id.wikipedia.org

Foto: D-Koala Photography

Yay! Akhirnya minggu ini adalah minggu tenang yang berarti aku punya banyak waktu luang hohoho senangnyaa. Tanggal 6-7 April ini aku berencana ke Jogja, sungkeman sama eyang putri tersayang di rumah Wonosari. Seneng ^^.

By the way, kali ini aku mau ngomongin tentang hobi lain aku. Yang tentunya bagus juga buat prospek mencari uang dan segenggam berlian (aihhh). Yaitu adalahhhh bikin boneka dari kain Flanel! Yap, sebenernya bikin flanel ini berawal dari keisengan aku waktu setahun nganggur. Aku sering beli-beli buku buat ngisi waktu. Nah, kebetulan liat buku karangan Bu Linawati yang judulnya Replika Kue Flanel. Pas iseng aku buka, aku langsung tertarik sama bentuk kue-kue dari flanel itu. Akhirnya aku beli, eh ketagihan beli banyak buku karangan bu Linawati.



Lucu-lucu banget deh gambar boneka nya bikin gemes!

Nah, satu waktu, temen aku, Wina, dateng buat les bahasa Inggris TOEFL ke rumah aku. Aku kasih lihat kan flanel yang udah aku bikin. Ternyata Wina suka juga sama boneka itu, dan akhirnya nyoba bikin. (Ujung-ujungnya ga jadi belajar! Hahaha).

Finally kita bikin usaha, ngumpulin duit, sampe ke depok beli bahan flanel beserta printilannya. Kocak pula pas nyari tempatnya sempet nyasar gitu. Nama usaha kita adalah Flanel Love, yang namain itu Wina. Kita juga sempet merasakan capeknya ngejar deadline bazaar dan pesenan orang. Tapi akhirnya karena aku dan wina sama-sama kuliah, akhirnya usaha ini mandek. Wina pun ngasih semua bahan flanel ke aku hiks hiks.

Baru taun ini aku iseng-iseng bikin lagi dan nerusin usaha ini walaupun peminatnya jadi dikit. Eh tapi yang nge-like di fanpage Flanel Love tetep ada ajaa gitu tiap bulan. Hehe.

Nah ini karya-karya Flanel Love:



Kalo yang di bawah ini karya aku:



Yang foto terakhir ini karyaku seminggu yang lalu. Ini pesenan dari fans Flanel Love dari sist Adina. Buat lamaran gitu. Nah, uniknya dia minta boneka polisi dan suster. Jadi deh aku bikin kayak gini. Ide buat frame nya adalah ide dari mamaku. Hahaha, sempet ngomel juga nih mamaku gara-gara kalo aku bikin flanel, rumah pasti berantakan :p

Love it, Flanel! :)